Kebutuhan Sebagai Pengikut Kristus

KATA Terpermanai diambil dari Bacaan Pertama bagian akhir, dari Kitab Kebijaksanaan. Kata ini tergolong langka digunakan dalam bahasa sehari-hari, mungkin karena mencakupi ranah yang terbatas. Hari ini adalah saat yang baik untuk menggunakannya sehubungan dengan bacaan-bacaan hari ini.

Pencarian tepermanai (maksudnya: yang paling berharga dalam hidup) dimulai dari seorang yang datang dan bahkan berlari-lari untuk bertanya kepada Yesus, lalu menanyakan bagaimana agar memperoleh hidup kekal. Kelihatannya bagi orang ini, jawaban Yesus mendesak sekali. Rujukan jawaban Yesus adalah kesepuluh perintah Allah. Dengan bangga orang itu mengatakan kepada Yesus bahwa semuanya itu telah dituruti sejak masa mudanya. Inilah keunggulan Yesus yang mengetahui lubuk hati manusia. Ia tahu bahwa orang tersebut masih memiliki kekurangan yang besar dalam dirinya, walaupun ia kelihatannya orang yang sempurna.

Permintaan Yesus berikutnya, agar melaksanakan perintah Tuhan tersebut dengan menaruh perhatian kepada orang miskin. Jawaban Yesus ini membuatnya seakan tidak berdaya, karena menuruti perintah Tuhan adalah memang gampang, tetapi untuk melaksanakannya butuh perjuangan dan bahkan pengorbanan. Justru letak tepermanai sehubungan dengan iman akan Yesus Kristus adalah melaksanakan perintah ini.

Soal melaksanakan, itu menyangkut semua orang beriman. Misalnya, kita mungkin setiap hari Minggu tidak pernah absen pergi ke gereja yang di dalamnya tidak ada pembedaan status ekonomi, jabatan, etnis dan sebagainya. Kita adalah satu dan sama di dalam Gereja Katolik. Dalam hal ini, kita sempurna untuk menuruti perintah Tuhan, untuk menguduskan hari-Nya. Mungkin kita juga bangga seperti orang yang datang kepada-Nya. Sehubungan dengan itu, Yesus seakan mengajukan pertanyaan korektif, apakah kita sudah melaksanakan perayaan hari Minggu itu sepanjang pekan? Apa jawaban kita akan pertanyaan ini?

Sebagai seorang Kristen, mestinya kita memiliki jawaban untuk itu, karena Kristen berarti pengikut Kristus. Kita datang kepada-Nya, dengan cara berjalan (sedikit orang), naik becak, naik sepeda motor, atau mobil. Kita tidak pernah berlari. Harapan Yesus sikap kita tidak seperti orang yang datang kepada-Nya, yang lemas dan tidak bisa berbuat apa lagi kecuali malu karena tidak mampu melaksanakan perintah Tuhan.

Pencarian tepermanai dalam hidup dijawab oleh Kitab Kebijaksanaan. Ia seakan bertanya,” Jika kalian berdoa, apa yang kalian mohon kepada Tuhan?” Ia mengajak kita agar jangan memohon kekuasaan, tahta, pangkat, kekayaan, emas, perak, kecantikan, kegantengan, awet muda, kesehatan dan berbagai permohonan lainnya, tetapi hanya pengertian dan kebijaksaan. Inilah kebutuhan sebagai pengikut Kristus.

Hari Minggu Biasa XXVIII