Sungguh, Engkau Anak Allah

SALAM sehat! Suatu kerinduan menyelimuti kita dalam masa-masa seperti ini, ada yang merindukan untuk kembali berkumpul dengan teman-teman, ada yang merindukan untuk jalan-jalan, ada yang merindukan untuk ke Gereja dan bertemu dengan saudara seiman. Perasaan yang kini banyak menyelimuti hati setiap orang. Perasaan yang menjadi hal yang wajib dilakukan setelah pandemi ini berlalu.

Dalam sebuah pengalaman, perasaan kerinduan itu pernah saya alami ketika saya harus pergi berjalan sekitar 100 km selama kurang lebih empat hari. Ketika itu, saya bersama satu rekan angkatan sedang menjalani masa peregrinasi sekitar 4 tahun lalu. Saya berjalan dari Klender menuju Cipanas. Suatu perjalanan yang tidak mudah dan penuh tantangan. Perjalanan yang penuh kerinduan sekaligus memberi banyak inspirasi. Rasa lelah, letih, dan takut menyelimuti sepanjang perjalanan. Kami menemui banyak hal yang tak terduga selama empat hari tersebut. Ada pikiran untuk menyerah dan tidak percaya untuk menyelesaikan peregrinasi tersebut. Namun, melalui berkat yang diberikan pada saat kami berangkat, dan bekal semangat, saya dan rekan saya pun mampu untuk menyelesaikannya. Suatu pengalaman berharga dimana saya benar-benar berpegang pada Tuhan yang memberkati saya untuk menyelesaikan peregrinasi ini. Akhirnya ketika saya sampai di Cipanas, saya pun mengucap syukur dan mampu mengatakan bahwa Tuhan, sungguh Mesias dalam hidup saya.

Bacaan Injil hari ini juga mengajak kita untuk mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang artinya Yesus adalah penyelamat. Hal tersebut ditunjukkan dari ungkapan Petrus pada akhir bacaan Injil hari ini. Yesus yang datang dengan berjalan di atas menjadi simbol bahwa Allah berserta Dia. Petrus yang melihat hal itu pun ingin sama seperti Yesus untuk berjalan diatas air namun dia masih memiliki keraguan dan tidak percaya pada Yesus. Akhirnya petrus pun tenggelam dan kembali memohon pertolongan pada Yesus.

Sebagai orang beriman, terkadang kita masih memiliki keraguan dalam hidup kita terlebih pada masa-masa pandemi ini. Kita terkadang mengandalkan diri kita tanpa bertumpu pada Tuhan. Padahal, Tuhan sedang menguji kita atas kepercayaan dan iman kita pada-Nya. Oleh karena itu, kita diajak untuk semakin yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita terlebih dalam masa pandemi ini. Akhirnya, kita yang adalah murid Kristus sama seperti Petrus pun mampu mengatakan bahwa “Sungguh, Engkau anak Allah”.

Fr. Nando Sitohang