Berjaga-jagalah, Tuhan Akan Datang

Saudara-saudari sekalian, kalimat di atas saya pilih untuk
menggambarkan situasi saat ini. Saat ini, umat yang sudah
lama tidak sambut komuni akan mendapat kesempatan
sambut komuni. Saat komuni diterima oleh umat, maka Tuhan
hadir melalui Sakramen Maha Kudus di rumah-rumah. Inilah
saat yang penuh rahmat. Silakan Anda mempersiapkan diri
dengan sungguh-sungguh karena Tuhan akan datang. Inilah
kesempatan baik yang perlu dimanfaatkan oleh umat.
Ada frasa dalam bahasa Latin, yaitu : Carpe diem. Artinya
adalah: “Petiklah hari.” Kalimat lengkapnya adalah: “carpe
diem, quam minimum credula postero” yang berarti: “Petiklah
hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok.” Maksud
kata-kata ini adalah orang dianjurkan untuk hidup
memanfaatkan hari ini secara lebih optimal, tidak menunda
sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih dapat
memanfaatkan waktu yang diberikan secara optimal. Maka
dalam konteks situasi saat ini, kesempatan baik untuk sambut
komuni perlu dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Kita
berjaga-jaga menyiapkan diri dalam doa untuk kehadiran
Tuhan dalam komuni.


Mulai Minggu ini, kita umat Katolik memasuki masa
Adven. Istilah “Adven” berasal dari bahasa Latin “adventus”,
yang berarti “kedatangan dengan semarak”. Sebelum hari
Natal, ada 4 minggu masa Adven, di mana Gereja
memperingati dan mengenangkan bahwa Tuhan datang.
Tuhan datang dalam diri Yesus Kristus yang lahir di dunia ini.
Melalui kelahiran-Nya di dunia, Dia mau memberikan
kegembiraan kepada manusia. Kita berusaha mempersiapkan
diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya. Gereja telah
menetapkan masa Adven sebagai masa persiapan
menyambut kelahiran-Nya.


Sabda Tuhan mengingatkan kita untuk “hati-hati dan
berjaga-jaga”. Terjemahan bahasa Yunani untuk “hati-hati”
adalah “melihat”. Maka artinya menjadi: “bukalah matamu”.
Membuka mata atau melihat di sini, bukan hanya secara fisik,
namun membuka mata rohani, mata hati. Kita diajak untuk
melihat dengan hati, mempersiapkan hati kita guna
menyambut kedatangan Yesus. Kedatangan Yesus kapan?
Kedatangan Yesus yang kita kenang saat hari raya Natal.
Kita persiapkan hati kita, rohani kita dengan berdoa. Kita
juga merenungkan Sabda selama masa Adven, selama 4
Minggu ini, agar kita benar-benar siap dan mantap
menyambut Tuhan Yesus yang lahir ke dunia, yang kita
kenangkan saat Natal nanti. Semoga Tuhan memberi karunia
kepada kita untuk tekun menantikan kedatangan-Nya dengan
berjaga-jaga dan berdoa.

RD. Antonius Pramono

Mengasihi Allah

Ibu, bapak, saudari saudaraku umat Pasar Minggu yang terkasih, salam SUKACITA!

Siapa yang tidak senang apabila dikasihi oleh orang lain? Semua pasti merasakan kegembiraan. Menurut artikel yang saya baca ada beberapa manfaat mengasihi, yaitu mengatasi stres yang dialami, memperkuat relasi antar pribadi, memperbaiki kesehatan tubuh, melindungi diri dari pengaruh negatif, dan bahkan menurut penelitian, perasaan bahagia dan tenang karena dicintai seseorang dapat membuat diri Anda awet muda. Begitu banyak manfaat dari mengasihi dan dikasihi, tetapi kerap kali kita sulit sekali melakukannya.

Hari ini, melalui Injil, Yesus mengatakan kalimat sederhana tetapi begitu mendalam. Inilah hukum emas dari yang diajarkan oleh Yesus. Mengapa demikian? Karena dalam hukum kasih yang diberikan oleh Yesus, kita diajak untuk memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama. Kasih ini menuntut sikap hati yang menghormati dan menghargai Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya, berusaha untuk menaati Dia, dan benar-benar memperdulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia.

Wujud kasih kita kepada Allah adalah kesetiaan dan keterikatan terhadap Dia; beriman yang kokoh kepada Dia; kesetiaan dan penyerahan kita kepada-Nya; ketaatan yang sungguh-sungguh; dan kerinduan akan kehadiran dan persekutuan-Nya. Semoga kita semakin mengasihi Tuhan dalam situasi pandemi ini. Tuhan memberkati

Rm. Andreas Subekti

Allahku Bangga

SIAPA yang pernah mengalami kekecewaan dalam hidup? Kecewa karena nilai tak sesuai harapan, kecewa karena pekerjaan tidak menghasilkan sesuatu yang memuaskan, kecewa karena relasi yang dikhianati, dan berbagai macam kekecewaan lainnya. Disinyalir, kecewa bisa terjadi karena ada harapan yang terlalu tinggi, usaha yang dilakukan kurang maksimal, meremehkan hal-hal kecil, membuang-buang waktu, dan terlalu nyaman di zona aman. Minggu ini kita juga mendapatkan cerita tentang kekecewaan.

Dalam Bacaan I dikatakan bahwa pemilik kebun anggur kecewa karena anggur panenannya asam. Dalam Bacaan Injil, Yesus memberikan perumpamaan mengenai pemilik kebun anggur yang kecewa karena penghasilan dari panen anggur tidak dia terima. Kekecewaan mereka bukan karena harapan yang terlalu tinggi, bukan pula karena usaha yang kurang maksimal, bukan karena meremehkan hal-hal kecil. Kekecewaan itu justru muncul dari para pekerja kebun yang tidak bekerja dengan baik. Padahal segalanya sudah disediakan oleh pemilik kebun.

Allah telah memberikan kepada kita berbagai macam hal berkat, talenta, kemampuan, dan masih banyak lagi. Allah telah memperhatikan hal-hal kecil dalam hidup kita, Allah dengan kebaikannya juga mengutus Yesus untuk menebus dosa-dosa kita. Maka berdasarkan itu semua, kita tidak mau menjadi murid-murid yang mengecewakan Allah. Kita mau membanggakan Allah dengan tindakan dan hidup kita. Maka, hiduplah rukun, percaya satu sama lain, dan wartakan kabar sukacita pada sesama. Tuhan memberkati.

Rm. Andreas Subekti