Jumat Agung: Penebusan Dosa Manusia

image

 

JUMAT AGUNG merupakan peringatan untuk mengenang peristiwa Yesus wafat di kayu salib. Peringatan ini biasanya diwarnai ibadat jalan salib. Ada juga upacara penghormatan salib sebagai pengingat Yesus rela mati untuk menebus dosa umat manusia. Pada bagian ini, umat Katolik akan maju satu per satu dengan cara berbaris dan mengecup salib atau mencium salib.

image

 

Dalam homilinya pada misa kedua Jumat Agung pukul 18.30 WIB, Romo Yoh. Radityo W Wicaksono mengatakan penciuman salib pada perayaan Jumat Agung bukan berjala, karena yang dihormati bukan salib melainkan maknanya, yaitu Kristus yang tersalib yang rela mengurbankan diri-Nya demi menebus dosa-dosa kita.
image

Penghormatan kepada Kristus yang tersalib, adalah sesuai dengan ajaran Sabda Tuhan sebagaimana tertulis dalam Surat Rasul Paulus, “Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain dari Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1Kor 2:2).

image

Untuk diketahui, tradisi cium salib atau kecup salib saat Ibadat Agung Jumat Agung sudah dimulai sejak abad 4. Mula-mula kebiasaan ini dilakukan di Yerusalem. Seiring berkembangnya waktu, kebiasan tersebut diakui Gereja dan mulai dilakukan di seluruh dunia. Tradisi atau kebiasaan itu selanjutnya dimasukan menjadi salah satu bagian penting dalam perayaan Jumat Agung. (ASTRI/KOMSOS)