Kerahiman Allah

kiman-ilustrasi-sakramen-kerahiman-allah-maret-2016-hidup-katolik

MINGGU Paskah ke-2 bertepatan dengan Gereja yang memberikan hormat dan bakti akan Kerahiman Tuhan Yesus. Hari ini Gereja merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Sabda Tuhan membantu kita untuk menghayati kerahiman Allah. Yesus dalam Injil hari ini ketika menampakkan diri kepada para murid bersabda : “Damai bagi kamu ! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh 20:21-23).

Yesus memberi misi pengampunan kepada para murid. Inilah yg menjadi dasar Sakramen Rekonsiliasi yang sekarang dilayani oleh para romo. Perutusan dari Yesus untuk mengampuni dan membebaskan orang melalui karunia Roh Kudus tidak hanya menyangkut para romo melalui Sakramen Rekonsiliasi. Perutusan ini juga menyangkut semua murid Yesus. Sebagai pengikut Yesus, kita semua dipanggil untuk membebaskan orang dari jerat dosa. Kita semua dipanggil untuk mewartakan pengampunan.

Peristiwa penampakan Yesus kepada para murid mempunyai aspek pembuktian bahwa Yesus sungguh bangkit dan Dia mengutus para murid untuk mewartakan pengampunan dosa yang disertai dengan hembusan Roh Kudus oleh Yesus. Demikian pula Kerahiman Ilahi mempunyai misi khusus untuk mewartakan kasih Allah yang bersedia mengampuni manusia tanpa batas. Peristiwa Paskah itu sendiri merupakan puncak dari manifestasi kerahiman Allah. Hembusan Roh Kudus memberi kehidupan baru, yaitu kehidupan yang dibangun atas dasar belas kasih atau kerahiman Allah dan mengarah kepada kehidupan abadi di surga.

Pesta Kerahiman Ilahi mau menyadarkan manusia akan belas kasih Allah yang tidak ada batasnya. Dengan kerahiman-Nya, Allah melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana. Seperti janin tidak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim ibu, demikian pula manusia tidak akan dapat hidup tanpa kasih kerahiman dari Allah. Kata lain untuk menyebut kerahiman adalah “belas kasih”.

RD. Antonius Pramono Wahyu Nugroho