BIJI SESAWI

13 Juni 2021

Bapak, ibu, saudara/I, rekan-rekan muda dan anakanak sekalian, Selamat Hari Minggu. Salam sehat untuk kita semua.

Minggu ini kita merayakan Hari Minggu Biasa ke-XI.Pada minggu ini kita belajar tentang Biji Sesawi. Biji Sesawi adalah yang paling kecil namun ketika tumbuh dan berkembang menjadi yang paling besar dari semua tanaman yang lain.

Pada sebuah pengalaman ketika saya menjalani proses formasi di seminari, saya mendapatkan perutusan untuk bertanggung jawab di bidang pertamanan dan perkebunan. Tanggung jawab ini membuat saya untuk belajar bercocok tanam. Proses bercocok tanam sendiri memang membutuhkan proses. Pada saat itu saya menanam benih bayam dan sawi yang biasa di makan untuk masak indomie. Pada prosesnya saya mempersiapkan tanah yang akan di tanam dan
memastikan tanah itu subur. Hal itu pun membutuhkan waktu dan tenaga.

Setelah tanah yang itu sudah digemburkan dan lembut sampai tumbuh humus, maka mulailah menanam benih tersebut. Saya pun membuat lubang-lubang kecil untuk memasukkan benih tersebut. Setelah benih itu masuk, lalu saya tutup perlahan dengan tanah dan memasukkan ke lubang lainnya. Kemudian, saya pun mengambil alat untuk menyiram air serta menyiramnya perlahan. Sejak saat itulah, proses kehidupan muncul. Kehidupan yang mampu menghidupkan yang lain. Proses ini pun berjalan berhari-hari sampai benih itu menjadi tunas, lalu menjadi tanaman yang siap untuk panen. Tanaman yang kecil tersebut mengandung gizi yang besar untuk pertumbuhan manusia yang
menyantapnya.

Pada proses pertumbuhan bercocok tanam tersebut kita belajar tentang arti proses. Proses yang membuat sebuah benih yang kecil memiliki manfaat yang besar. Proses yang menjadikan hal kecil berdampak besar. Dalam hal ini, kita belajar tentang “arti sebuah proses” serta menghargai hal-hal kecil dalam hidup kita yang mampu berdampak besar pada akhirnya.

Oleh kerena itu, orang bijak pernah mengatakan bahwa “proses tidak pernah menghianati hasil”. Pepata menjadi sangat amat bermakna karena dalam proses kita mampu menghargi hal-hal kecil dalam hidup seperti berdoa setiap hari dan juga mendoakan orang setiap hari. Hal-hal kecil yang berdampak besar.


Oleh: fr. Nando

JADWAL PETUGAS TAPERKOL JUNI 2021

TANGGAL MISAPETUGAS TAPERKOLCATATAN
Kamis/10
Juni
Lingkungan 4062 Orang Petugas
Taperkol
Sabtu/12
Juni
Tim Taperkol
Gabungan
Misa Lansia
Minggu/ 13
Juni
Wilayah 3 Tim 1
(Misa I)
Misa untuk umat
Wil. 3 & 5
Minggu/ 13
Juni
Wilayah 2 (Misa II)Misa untuk umat
Wil. 1,2, & 4
Kamis/17
Juni
Lingkungan 5012 Orang Petugas
Taperkol

HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS

30 Mei 2021

“Allah Tritunggal”

Saudara-saudari yang dikasihi Allah, kita sebagai orang Katolik mengawali doa dengan membuat tanda salib. Rumusannya pasti sudah kita tahu, yaitu menyebut Allah dengan sebutan: “…Bapa, Putra, Roh Kudus”. Tanda salib
yang kita buat menunjukkan iman akan Allah Tritunggal, Bapa, Putra, Roh Kudus.

Secara praktis Gereja membantu kita untuk menghayati Allah Tritunggal melalui doa. Doa-doa Gereja lebih daripada rumus-rumus ajaran.Beberapa doa ini mengungkapkan iman akan Allah Tritunggal. Syahadat “Aku Percaya merangkum secara singkat iman kepercayaan Kristiani. Dalam syahadat tercantum pengakuan iman akan Bapa, pencipta dan pemelihara dunia, lalu pengakuan iman akan Putra yang menebus kita dan dunia, serta pengakuan iman akan Roh Kudus, Allah yang hadir dalam Gereja dan dunia. Kita juga mengenal doa : “Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus….”. Gereja selalu berdoa kepada Bapa, dengan perantaraan Putra, oleh Roh Kudus. Melalui doa-doa tersebut hendaknya kita semakin percaya dan menghayati iman akan Allah Tritunggal.

Salah satu dasar iman akan Allah Tritunggal dapat ditemui dalam Kitab Suci. Yesus pernah memberi pesan :
“baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus” (Mat 28:19). Para murid diutus untuk membaptis orang dalam nama Bapa, Putra, Roh Kudus. Perintah tersebut diteruskan hingga saat ini. Rumusan pembaptisan yang
dipakai hingga saat ini juga mengandung paham Allah Tritunggal.

Misteri Allah Tritunggal sulit dipahami, namun kehadiran Allah Tritunggal dapat dirasakan. Allah Bapa adalah Pencipta,
Allah Putra adalah Penebus, Allah Roh Kudus adalah Penolong. Yang pasti kita mengimani Allah yang satu. Bapa, Putra, Roh kudus adalah Allah yang satu. Kita mungkin sulit untuk memahami dan menjelaskan ajaran Allah Tritunggal, tapi kita dapat menerimanya dengan iman. Kita mohon bimbingan Roh Kudus agar iman kita ditumbuhkan sehingga kita mampu menangkap makna ajaran Gereja tentang Allah Tritunggal.



RD. Antonius Pramono

HARI RAYA TUBUH & DARAH KRISTUS

6 Juni 2021

“Domba (sudah) mengenal GEMBALA”

Ibu, bapak, saudari-saudara serta anak-anak yang dikasihi Tuhan, Selamat merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus!

Pada saat awal homili Ekaristi Perkawinan, saya selalu mengatakan selamat kepada para calon pengantin yang dengan berani maju ke depan altar untuk mengucapkan janji perkawinan. Janji yang diucapkan itu menyatakan persetujuan
diantara kedua belah pihak untuk menjalankan hak dan kewajiban demi mencapai tujuan bersama. Perjanjian itu membuat satu pihak masuk dalam wilayah pihak lain guna mempererat relasi, kesatuan dan kebersamaan.

Perjanjian dalam sakramen perkawinan adalah salah satu tanda bahwa Allah juga mengundang kita untuk semakin
mempererat relasi, kesatuan dan kebersamaan dengan-Nya. Undangan Allah itu kita terima ketika merayakan Sakramen Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi, kita mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ketika kita berpartisipasi dalam kehidupan Allah, maka kita akan memperoleh kebahagiaan, kemerdekaan sejati, dan kedamaian.

Perayaan Ekaristi yang kita hadiri dan ikuti menjadi jawaban kita akan undangan Tuhan, mengatakan amin atas tawaran Allah, dengan menjawab, “Segala firman Tuhan akan kami lakukan” (Keluaran 24:3).

Gereja Indonesia beberapa waktu lalu mengeluarkan Tata Perayaan Ekaristi edisi 2020. Hal ini dibuat sebagai cara gereja agar umat semakin merasakan kehadiran Allah dan menjawab undangan dari-Nya. Oleh karena itu, siapkan diri
kita dengan baik ketika akan mengikuti Perayaan Ekaristi.

(RD. A. Subekti)

Firman-Mu Pelita Dan Terang

HARI MINGGU PASKAH VII (Hari Komunikasi Sosial Sedunia) 16 Mei 2021

Bapak, Ibu, Saudara/I, rekan-rekan muda dan anakanak yang dikasihi Tuhan, Selamat Hari Minggu. Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat.


Suatu ketika frater pernah mengikuti perayaan Ekaristi di salah satu rumah umat. Kejadian ini frater alami ketika frater masih kecil sekali. Waktu itu frater mengikut Misa arwah seorang umat. Dalam misa tersebut, pada saat setelah bacaan pertama, lalu ada koor yang menyanyikan begitu indah yang lagunya berjudul “Firman-Mu Pelita bagi kakiku, Terang bagi jalanku”. Lagu tersebut frater dengarkan dalam-dalam sambil meresapi dan merasakan kehadiran Tuhan. Lagu yang amat bermakna dan juga memberikan insight serta peneguhan iman.


Bacaan-bacaan hari ini pun kembali mengingatkan kita pada tujuan membaca firma yaitu menemukan kebenaran. Dalam bacaan Injil minggu ini, Yesus mengatakan bahwa firman-Mu kebenaran. Firman yang menjadi manusia, hidup bersama manusia, dan menuntun kita pada keselamatan serta kebenaran. Firman yang menjadikan hidup kita semakin terarah pada Tuhan.


Hari Minggu ini kita juga memperingati Hari Komunikasi Sedunia. Hari Komunikasi ini mau mengingatkan kita bahwa pentingnya arti komunikasi. Hari Komunikasi ini mendorong kita agar dalam hidup yang paling penting dan berarti adalah komunikasi baik antar sesama maupun bersama dengan Tuhan.


Selanjutnya, Minggu-minggu ini kita juga masih dalam suasan Novena Roh Kudus. Dalam perjalanan Novena tersebut kita meminta kepada Tuhan untuk menurunkan Roh Kudus-Nya agar senantiasa menemani, mendampingi serta mengingatkan kita ketika terlalu mencintai diri kita sampai melupakan Tuhan.


Akhirnya, bapak, ibu, saudara/I, rekan-rekan muda dan anak-anak yang terkasih, pada minggu paskah ke-IV
ini, Yesus mengajak kita untuk semakin mengarahkan hati kepada Tuhan. Yesus menuntun kita untuk berkomunikasi pada Tuhan. Yesus juga mengajak kita untuk semakin mengasihi, semakin terlibat dan semakin menjadi berkat. Tuhan Memberkati.


fr. Nando