
oleh: Carissa Jane Marly, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universita Airlangga
SEJAK dahulu, kita diajarkan bahwa Adam dan Hawa digoda oleh Ular untuk mengonsumsi buah pengetahuan. Dengan godaan dari Ular, Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden dan mengembara dunia. Melalui peristiwa tersebut, tertanam bahwa simbol dari godaan duniawi adalah Ular.
Seiring perkembangan dunia pada era globalisasi ini, simbol yang digunakan untuk merepresentasikan godaan digambarkan berupa teknologi, gadget, dan internet. Tidak dapat dipungkiri, keduanya memang dari zaman yang berbeda, di mana ular sebagai representasi godaan berasal dari masa lampau, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang sejauh ini, sedangkan teknologi berasal dari masa kini di mana manusia telah banyak berubah dari berbagai sisi.
Mengapa perubahan ini terjadi?
Perubahan ini terjadi akibat adanya globalisasi yang memiliki beragam dampak, baik dan buruk, serta berdampak pula pada seluruh dunia. Pada masa lampau, manusia masih memiliki kepercayaan akan adanya kekuatan yang lebih besar dalam hewan-hewan sehingga penggambaran ular sebagai godaan iman tidak mengherankan bagi kita.
Pada masa kini, manusia sangat bergantung pada teknologi di mana sangat terlihat pada masa pandemi ini. Banyak pelajar dan pekerja yang bergantung pada teknologi untuk tetap di rumah dan melakukan pekerjaan mereka dengan sebaik-baiknya. Keduanya memang terlihat jelas sangat berbeda , apakah mungkin jika mereka memiliki persamaan?
Tentu saja keduanya memiliki persamaan, yaitu, keduanya menjauhkan manusia dari Tuhan, dari sisi teknologi, dapat kita lihat dari sekitar kita saat beribadah di Gereja, masih banyak yang bermain gadget dan tidak menjalankan perayaan Ekaristi dengan baik, dari sisi Ular, Adam dan Hawa digoda oleh Ular untuk mengonsumsi buah pengetahuan, yang menjauhi mereka dari Tuhan.
Dari uraian di atas, kita belajar bahwa seiring dengan perkembangan, tidak berarti godaan yang menjauhkan kita dari Tuhan semakin sedikit atau menjadi tidak ada, namun mereka hanya mengalami perubahan dinamis searah dengan perkembangan zaman. Segala sesuatu kini bergantung pada kita untuk menggunakan apa yang telah diberikan Tuhan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya atau menjauhkan. (*)