LEGIO Maria hadir di Paroki Pasar Minggu pada tanggal 12 Oktober 1984, saat dimana beberapa pelajar berkumpul untuk berdoa bersama. Legio Maria dibentuk sebagai sarana bagi mereka guna mengembangkan iman Katolik dengan belajar dan berdoa bersama serta mengenali hidup para orang kudus dan belajar merasul mewartakan kasih Kristus.
Tugas Legio Maria sejatinya adalah perpanjangan tangan Pastor Paroki, yakni menjalankan tugas doa dan karya aktif seperti melakukan kunjungan kepada orang-orang sakit, kunjungan ke anggota auksilier, kunjungan ke Panti Asuhan dan Panti Werdha serta ke Seminari, kunjungan ke orang-orang yang membutuhkan perhatian khusus, mendampingi calon baptis dan bina iman, bertugas menjaga toko paroki, melakukan adorasi dan doa-doa legio pada hari khusus, serta membantu tugas lain yang diberikan oleh Pastor Paroki.
Dalam waktu 10 tahun karya kerasulan Legio Maria di Paroki Pasar Minggu terus berkembang pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kerasulan Legio Maria tidak hanya dilakukan orang-orang muda saja. Ada 5 (lima) presidium mudika dan 3 (tiga) presidium ibu-ibu yang terbentuk dalam kurun waktu tersebut. Juga ada 1 (satu) orang legioner mudika senior dari Paroki Pasar Minggu yang terpanggil menjadi biarawati, yakni Sdri Elisabeth (pernah menjadi Ketua Presidium dan Sekretaris Kuria) yang kemudian menjadi Suster Teresa AK, yang dipanggil menghadap Bapa di surga pada tanggal 6 Mei 2016 lalu.