MAKANAN merupakan kebutuhan primer kita untuk bisa hidup dan bukan untuk sekedar bertahan hidup saja tetapi juga memberi kekuatan untuk bekerja/beraktivitas demi memberi makna pada hidup kita. Supaya kekuatan itu terus kita dapatkan, kita tidak hanya makan 1x lalu sudah, tetapi setiap hari 3x atau sesuai ritme masing-masing. Namun yang jelas, ada kontinyuitas.
Injil Minggu ini berbicara tentang Yesus sebagai roti hidup. “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, Ia tidak akan lapar lagi” Sabda-Nya ini merupakan undangan agar kita datang kepada-Nya secara kontinyu, rutin/ajeg, tidak hanya sekali atau sesekali, agar kita tidak pernah kelaparan secara rohani. Setiap hari, Ia selalu menyediakan bagi kita santapan sabda dan tubuh-Nya. Sabda-Nya dapat setiap hari, bahkan setiap saat kita makan (baca-red), kita kunyah (renungkan-red) dan kita telan (resapkan dalam hati-red) sehingga menjadi sumber energi (inspirasi hidup-red). Tubuh-Nya juga bisa kita sambut setiap hari melalui Ekaristi harian, namun bagi yang tidak bisa mengikutinya, cukup seminggu sekali dalam Ekaristi Mingguan. Marilah kita datang kepada-Nya secara kontinyu (terus-menerus) dan rutin. Tuhan selalu merindukan kita, marilah kita juga selalu merindukan-Nya.
Hari Minggu Biasa XVIII, 5 Agustus 2018