Dunia Memerlukan Kerahiman Allah

unnamed

IBU, bapak, saudari-saudara dan anak-anak yang terkasih, mari kita tetap BERSUKACITA!

Semakin hari suasana yang kita alami tampaknya belum banyak perubahan. Masih banyak orang yang tertular virus COVID-19, bahkan masih banyak yang meninggal karena virus ini. Dunia tampaknya sedang menderita, tidak pandang bulu, semua manusia terkena dampak dari pandemi ini.

Penderitaan dunia bukan hanya soal pandemi ini, tetapi soal ketidakadilan, peperangan, dendam, perendahan martabat dan lainnya. Maka menurut Paus Yohanes Paulus II, dunia ini membutuhkan Kerahiman Ilahi.

Kerahiman Ilahi dibutuhkan untuk menolong orang-orang yang menjadi korban dari keganasan kuasa dosa yang merasuk di hati banyak orang. Lebih dari itu, Kerahiman Ilahi amat dibutuhkan untuk mengubah pikiran dan hati manusia agar mengarahkan kembali tujuan hidupnya pada upaya menegakkan damai dan kasih di dalam kebersamaan seluruh manusia.

Dengan Kerahiman-Nya, Allah melindungi, menjaga, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, membawa kita senantiasa. Seperti janin yang tak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim seorang ibu, demikian pula dengan manusia yang tidak dapat hidup tanpa kasih Kerahiman Allah. Kerahiman Allah ditunjukan dalam sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus yang kita rayakan dalam Paskah. Itulah tanda cinta yang luar biasa dari Allah kepada kita manusia.

Maka kita dalam Kerahiman Allah itu untuk percaya penuh kepada-Nya yang melingkupi kita. Setelah mempercayai-Nya, kita diminta untuk memohon belas kasih atas segala penderitaan, atas segala dosa, dan kesalahan yang kita alami dan lakukan. Lalu akhirnya kita di minta untuk berbelas kasih kepada sesama. Seperti kasih Kerahiman itu mengalir dalam diri kita, kita mau mengalirkan Kerahiman Ilahi itu kepada orang lain. Selamat merayakan Kerahiman Allah!

RD. Andreas Subekti