Semakin Kenal Lewat Program Discovery

WhatsApp Image 2019-02-11 at 06.35.42
PHOTO by Prinsovina

ADA pepatah, tak kenal maka tak sayang. Dengan kata lain, jika kita semakin mengenal, maka kita akan semakin menyayangi. Hal inilah yang menjadi salah satu kunci kelanggengan sebuah perkawinan.

Sebelum calon pasangan menempuh Kursus Persiapan Perkawinan (KPP), yang kini disebut Membangun Rumah Tangga (MRT), ada baiknya mengikuti Program Discovery. Program yang digagas oleh Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Paroki Pasar Minggu bertujuan untuk lebih saling mengenali pasangannya. Harapannya, seperti pepatah di atas, perkawinan yang akan mereka jalani sungguh menjadi perjalanan panjang yang penuh dengan rasa sayang.

WhatsApp Image 2019-02-11 at 06.35.41
PHOTO by Prinsovina

“Biar semakin kenal dirinya dan pasangan. Jadi ketika ikut Membangun Rumah Tangga (MRT) tidak kaget, dan mikir ‘kok gitu ya?’ Harapannya sudah saling kenal sehingga ketika nanti berumahtangga bisa menjadi keluarga Katolik seutuhnya yang hanya terpisahkan oleh maut,” ujar Ketua SKK Paroki Pasar Minggu Enda Mulyanto saat berbincang dengan KOMSOS.

Sebanyak 12 pasangan muda-mudi yang tengah berpacaran mengikuti Program Discovery di GRHA Keluarga Kudus Pasar Minggu, Sabtu (26/1) lalu. Acara yang terbuka untuk umum ini dikemas dengan sangat menarik. Para peserta mendapatkan banyak pengalaman berharga dari para share bearer, mulai dari bagaimana mengenali pasangannya, bagaimana berkomunikasi, dan lain-lain. Para peserta juga berdiskusi dalam kelompok yang dipandu oleh para share bearer tersebut. Antusiasme peserta sungguh dirasakan.

WhatsApp Image 2019-02-11 at 06.35.43
PHOTO by Prinsovina

“Program ini tidak wajib. Sementara MRT bersifat wajib karena selanjutnya sertifikat/buku MRT digunakan untuk penyelidikan kanonik,” paparnya.

Program ini baru pertama kali dilaksanakan di Paroki Pasar Minggu dan rencananya akan rutin diadakan oleh SKK Paroki Pasar Minggu.

“Karena Program Discovery yang dilaksanakan Paroki Pasar Minggu adalah perdana, dan belum bisa dilaksanakan secara mandiri, maka kami mendapat bantuan dari KomKK KAJ dan beberapa fasilitator dan share bearer dari paroki lain yang sudah bersertifikat,” tandasnya.

WhatsApp Image 2019-02-11 at 06.35.42(1)
PHOTO by Prinsovina

Oleh karena itu, SKK Paroki Pasar Minggu akan memberikan kesempatan kepada pasangan muda untuk ikut pelatihan share bearer/fasilitator dari KomKK KAJ yang dijadwalkan pada 16-17 Februari 2019 di GKP Bidaracina dan 20-21 Juli 2019 di GKP Kedoya.

“Kami akan mengirimkan 5 pasang dan SKK akan mensubsidi 50% biaya keikutsertaannya. Sampai saat ini baru terdaftar 1 pasang peserta. Bantu sebarkan ya informasi ini, agar yang berminat bisa mendaftar,” pungkasnya. (ASTRI/KOMSOS)

Harus Saling Melengkapi Perbedaan dalam Keluarga

SEKSI Kerasulan Keluarga pada Sabtu (21/4) dan Minggu (22/4) kemarin menggelar program Membangun Rumah Tangga (MRT) yang sebelumnya dikenal dengan Kursus Persiapan Perkawinan (KPP). Kegiatan MRT ini dilatarbelakangi oleh tugas panggilan SKK yang memang diutus untuk mendampingi keluarga-keluarga Katolik. Selain juga karena tantangan hidup berkeluarga yang semakin hari semakin kompleks. Kegiatan ini diharapkan mampu membekali para calon keluarga baru dalam mengarungi bahtera rumah tangga di tengah arus yang semakin beragam geloranya. Harapannya semoga keluarga katolik bisa mewujudkan diri seperti layaknya Keluarga Kudus di Nasareth.

Ketua Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Paroki Pasar Minggu Enda Mulyanto mengatakan program MRT yang berbentuk lokakarya ini baru sekarang diterapakan Paroki Pasar Minggu meskipun sosialisasinya sudah dilaksanakan akhir tahun 2016 lalu.

“Terus terang di Pasar Minggu baru sekarang benar-benar menjalankannya, supaya kita bisa tahu keungulannya apa, apa yang harus di-improve dan sebagainya,” ujarnya di GRHA Keluarga Kudus Pasar Minggu, Jakarta.

IMG_9886

Tidak ada tema khusus yang dibawakan oleh SKK lewat program MRT ini namun dalam susunan acara terdapat sejumlah topik yang dibawakan oleh fasilitator kepada peserta agar calon pasutri siap menghadapi perjalanan rumah tangganya kelak. Menurut pria yang akrab disapa Mul ini, program MRT mengingatkan kepada calon pasutri agar saling menghargai perbedaan karakter pasangannya masing-masing. Sehingga diharapkan bisa saling melengkapi meskipun ada perbedaan diantara keduanya.

IMG_9909

“Diharapkan calon pasangan keluarga baru ini bisa memahami yakin nggak mereka akan menjadi sebuah keluarga, betul nggak nih pasangan yang dipilihnya adalah pasangan yang diidamkan, artinya pasangannnya ini tidak ideal yang hanya bagus-bagusnya saja tetapi juga harus tahu kekurangannya. Karena dalam MRT ini justru dijelaskan bahwa pernikahan itu tidak mengubah kepribadian orang lain tapi justru ada perbedaan dan perbedaan itu harus saling melengkapi,” tandasnya.

IMG_9935

Pada kegiatan tersebut, para peserta juga dibekali buku yang berisikan topik-topik materi selama acara berlangsung. Agar peserta juga aktif, di sela-sela topik juga diisi permainan dan diskusi kelompok yang menarik.

Pembekalan yang berdurasi dua hari ini memberikan kepuasan tersendiri bagi para calon pembina rumah tangga. Meskipun terasa letih karena harus ‘menelan’ banyak tema dalam waktu yang relatif singkat namun tergambar wajah-wajah puas dari peserta kursus.

IMG_9926

Untuk diketahui, SKK merupakan seksi yang melayani hampir di seluruh lapisan umat mulai baptisan bayi, BIA, OMK, Keluarga Muda sampai Lansia. SKK diharapkan bisa terlibat dan bisa memahami kehidupan menggereja dari umat sejak usia dini hingga lansia. Oleh sebab itu, SKK perlu terdapat di setiap lingkungan yang dinamakan SKKL. Pihaknya saat ini tengah berupaya keras agar di setiap lingkungan ada SKKL.

“Sehingga lingkungan itu bisa hidup dan ada perpanjangan tangan dari SKK. Pesan dari KAJ, agar gereja bisa hidup, bukan hidup di gereja saja tapi justru di keluarga. Oleh sebab itu, lingkungan menjadi hal yang paling penting untuk bisa membangun keluarga Katolik,” pungkasnya. (ASTRI/KOMSOS)