Hati yang Selalu Mengasihi

Ketulusan-Hati-Yang-Mengasihi

SAUDARA-SAUDARI terkasih, Yesus Kristus berbicara kepada kita melalui sabda-Nya : “Kamu yang mendengarkan Aku, Aku berkata : Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” Perkataan Yesus ini yang membuat perbedaan dalam hidup kita. Tentu saja hidup kita akan berbeda bila kita melaksanakan perkataan Yesus. Apakah kita siap untuk melaksanakan perkataan Yesus ini ?

Hal utama yang dapat direnungkan melalui perkataaan Yesus ini adalah hati yang selalu penuh dengan kasih. Hati yang penuh dengan kasih membuat diri ini bersih. Hati ini bersih karena dipenuhi dengan kasih. Tentunya kita memilih hati yang bersih daripada hati yang kotor. Hati yang kotor adalah hati yang telah diracuni kebencian, dendam, sakit hati, amarah, sulit mengampuni, dan berbagai tindakan lainnya yang membuat kita sulit mengasihi. Kita mungkin bersikap demikian kepada sesama karena punya pengalaman disakiti oleh sesama. Sesungguhnya kita akan rugi bila hati kita kotor dipenuhi hal-hal yang negatif. Alangkah baik dan indahnya bila kita selalu memiliki hati yang penuh kasih.

Tuhan Yesus juga mengingatkan kita melalui perkataan-Nya : “Ampunilah dan kamu akan diampuni.” Kita ingat akan doa Bapa Kami : “Ampunilah kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.” Bila kita mohon kepada Allah untuk mengampuni kita, maka kita pun hendaknya mau mengampuni yang telah bersalah kepada kita. Maka sesuai dengan perkataan Yesus, yaitu untuk mengampuni sesama, maka kita juga akan diampuni.

Bagaimana caranya supaya kita mampu melaksanakan perkataan Yesus ini ? Salah satu caranya adalah berusaha mengingat dan menanamkan perkataan Yesus ini dalam hati kita. Kita berupaya meresapkan perkataan Yesus ini dalam hati kita. Bila perkataan Yesus sungguh tertanam dalam hati kita, maka saat kita disakiti, kita berpegang pada perkataan Yesus. Mampukah kita untuk selalu mengasihi sesama dalam hidup ini dan mengampuni mereka yang pernah menyakiti kita ? Bila kita mau dan berusaha, serta mohon karunia Roh Kudus, niscaya kita pasti mampu melaksanakannya.

RD. Antonius. Pramono Wahyu Nugroho